BPIW Dorong Terwujudnya Kota Cerdas Berkelanjutan Melalui Kota Kompak Cerdas
Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) terus mendorong terwujudnya
Kota Cerdas Berkelanjutan salah satunya melalui pengembangan Kota Kompak Cerdas. Pengembangan kota
kompak cerdas merupakan amanat RPJMN buku III tahun 2015 – 2019 tentang pembangunan kota kompak dan
vertikal yang juga merupakan implementasi dari standar kota cerdas berkelanjutan yang disusun BPIW.
Demikian disampaikan Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan saat membuka acara Seminar
Pengembangan Kota Kompak Cerdas, Rabu (23/11).
Lebih lanjut Rido menyatakan sebuah kota memiliki peran internal dan eksternal, dimana harus mampu
melayani kebutuhan masyarakat dalam kota tersebut dan memiliki kemampuan sistem regional atau
network cities. Oleh karena itu, inkubasi kota kompak cerdas diharapkan dapat menjadi contoh yang
dapat diduplikasi kota-kota lain, karena telah memiliki standar sebagai kota cerdas berkelanjutan.
Pada tahun ini, peserta kota kompak cerdas terdiri dari 8 kota yaitu Kota Banda Aceh, Padang,
Salatiga, Trenggalek, Banjarmasin, Gorontalo, Bau Bau dan Ambon. Masing-masing kota tersebut
memiliki karakteristik, potensi, dan masalah yang berbeda.
Proses menuju kota kompak cerdas ini didahului dengan mengidentifikasi isu strategis kawasan
perkotaan yang meliputi profil dan kondisi infrastruktur eksisting, sehingga dapat terumuskan
kebutuhan infrastruktur kawasan perkotaan, serta program pembangunan infrastruktur PUPR. Untuk
mengawali langkah tersebut, pada tahun 2016, menurutnya BPIW telah melakukan penyusunan road map,
rencana induk, dan Detail Engineering Design (DED) taman cerdas yang menjadi inkubasi kawasan.
Untuk mewujudkan karakteristik kota cerdas berkelanjutan yang kompak dan cerdas tersebut menurut
Rido instansinya mendorong kerjasama antar sektoral, baik pemerintah daerah, swasta, akademisi,
serta yang terpenting adalah menjalin kerjasama dengan masyarakat. “Koordinasi dan kemitraan ini
sangat diperlukan dalam melakukan percepatan pengembangan kawasan perkotaan tersebut,” ungkap Rido.
Menurut Rido, pengembangan kota cerdas berkelanjutan memiliki tujuan menciptakan ruang perkotaan
yang berkualitas untuk membuat masyarakat menjadi lebih aman, sehat, sejahtera, bahagia, dan
selamat. Dikatakannya, kota cerdas berkelanjutan tersebut merupakan konsepsi kota agar dapat
mengatasi dari isu perkotaan saat ini, seperti banjir, genangan air, kawasan kumuh.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Kota Besar dan Kota Baru, Pusat
Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW Kementerian PUPR, Manggas Rudy Siahaan mengatakan,
diselenggarakannya seminar ini bertujuan untuk menggali inovasi – inovasi perkotaan di berbagai
sektor, guna mendorong motivasi dan inisiasi percepatan pengembangkan kota cerdas berkelanjutan.
Ia juga berharap, melalui acara ini dapat dirumuskan langkah – langkah tindak lanjut pengembangan
kota cerdas berkelanjutan yang efektif ke depannya. Seminar yang berlangsung selama tiga hari ini
menghadirkan narasumber dari perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Hadir juga para perserta dari perwakilan pemerintah daerah, kementerian
terkait, asosiasi dan kalangan perguruan tinggi. (ris/miq/infoBPIW)